Bijeh. com|Aceh Besar– Empat siswa SMA Negeri 1 Baitussalam dievakuasi saat bencana gempa bumi dan tsunami karena mengalami cedera, Rabu 13 November 2024
Siswa yang dievakuasi terdaftar sebagai “korban” dalam simulasi gempa bumi dan tsunami yang diadakan oleh team Siaga Bencana sekolah SMA 1 Negeri Baitussalam Aceh Besar yang difasilitasi oleh Forum PRB Aceh dan BPBA atas dukungan utama nya dari UNDP
Simulasi ini bertujuan Meningkatkan ketangguhan sekolah dengan mengukur kebijakan, Rencana Darurat, Pengetahuan, Sistem Peringatan Dini, dan mobilisasi sumber daya warga sekolah dan ini bagian dari latihan, yang bertujuan memberikan pemahaman langsung kepada peserta didik dan masyarakat tentang prosedur evakuasi serta pertolongan pertama.
Simulasi dimulai dengan gempa tiruan (bunyi sirine yang telah disepakati) berkekuatan tinggi yang seakan-akan mengguncang kawasan sekolah. Setelah itu, sirine peringatan tsunami dibunyikan, menandai bahwa semua peserta simulasi harus mengikuti prosedur evakuasi ke titik-titik aman yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam skenario ini, tim relawan dan tenaga medis turut terlibat dalam “penyelamatan” siswa yang “terluka” serta melakukan tindakan darurat. Para siswa, guru, dan staf sekolah belajar langsung tentang pentingnya ketenangan dan kecepatan dalam situasi darurat. Selain itu, mereka juga belajar mengenai cara mengenali jalur evakuasi dan prosedur keselamatan yang tepat.
Kegiatan ini mendapatkan perhatian besar dari masyarakat dan lembaga terkait, yang melihatnya sebagai langkah penting dalam membangun kesadaran dan kesiapsiagaan bencana sejak dini. Dengan latihan simulasi yang realistis seperti ini, para peserta diajak untuk memahami risiko serta tanggung jawab yang diperlukan dalam mengurangi dampak bencana.
Andrey Perwakilan UNDP menyampaikan bahwa mengukur kesiapsiagaan sekolah melalui aplikasi STEP-A adalah langkah awal yg sangat penting, agar sekolah memahami apa saja yg masih perlu diperbaiki, ditingkatkan, atau bahkan perlu mulai dilakukan sesegera mungkin. Yang paling penting adalah bagaimana sekolah dapat menindaklanjuti rekomendasi yang dihasilkan oleh STEP-A. Banyak dari hasil rekomendasinya yang dapat dilakukan oleh sekolah secara mandiri tanpa bantuan pihak lain. Itu lah yang harus dilakukan sekolah, upaya meningkatkan kesiapsiagaan sekolah dapat dilakukan sekarang juga.
Kepala sekolah yang diwakili oleh Afriyanti,SPd ketua Tim Siap Siaga SMAN 1 Baitussalam menyampaikan bahwa Ternyata sangat penting kita sebagai pihak sekolah mengetahui tentang apa itu bencana, bagaimana dapat berlindung dan menjaga diri dari bencana. Sehingga semua pihak sekolah selain dapat menjaga dan melindungi diri sendri, kita dapat juga melindungi semua siswa siswi disekolah. Dan setelah 3 hari kita mempelajarinya dan melakukan prakteknya. Semua pihak sekolah berencana akan meningkatkan pengetahuan tentang kesiap Siagaan terhadap bencana dan akan menjadikan salah satu simulasi tsunami sebagai kegiatan tahunan di SMA Negeri 1 Baitussalam ke depan dan berharap dapat dukungan dari lingkungan sekolah untuk dapat memperkuat ketamgguhan sekolah sangat dibutuhkan oleh sekolah
Dan kami juga berharap kepada Forum PRB Aceh dan BPBA untuk dapat mendampingi sekolah lebih banyak guna mengenalkan Forum PRB Aceh untuk memperkuat mitigasi bencana di sekolah.Sekali kalib berpartisipasi disetiap sekolah dengan menjadi pembina upacara disekolah tutup Afriyan Ketua Tim Siaga bencana []