Aceh Utara |Bijeh.com – Slogan “Aceh Utara Bangkit: Bersatu, Maju, Sejahtera” kini dipertanyakan publik. Sebab, sebuah video yang viral di aplikasi TikTok memperlihatkan pasien di Puskesmas Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, terpaksa dirujuk menggunakan mobil pick up karena diduga tidak ada ambulans yang siaga.
Video berdurasi 1 menit 6 detik itu diposting akun TikTok “Raja Chelen” dengan tulisan: “Mohon diviralkan, model-model seperti ini jangan sampai terjadi kepada masyarakat lain.” Dalam rekaman juga terdengar suara seorang pria yang kecewa setelah menunggu lebih dari 2,5 jam.
“Capek kami tunggu sudah 2,5 jam. Pasien harus dibawa ke Puskesmas Alue Ie Puteh (Baktiya). Apakah di sana ada ambulans?” ucap suara dalam video tersebut.
Kekecewaan semakin memuncak ketika pria itu menuding supir ambulans tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya.
“Di sini tidak ada ambulans, supir ambulans makan gaji buta saja. Ini harus kami bawa pakai mobil pick up. Jadi kepada bapak kepala dinas kesehatan Aceh Utara, Bupati dan Gubernur, tolong kami jangan seperti ini. Jangan sampai kami setelah memilih anda-anda justru kecewa,” katanya dengan nada geram.
Dalam video, terlihat seorang pasien perempuan diangkat bersama beberapa orang menuju mobil pick up bertuliskan UPTD Puskesmas Tanah Jambo Aye.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Tanah Jambo Aye, Ismail, belum bisa dihubungi wartawan meski pesan WhatsApp sudah centang dua.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, saat dikonfirmasi, mengakui sudah bertemu keluarga pasien. Ia menyebut ambulans sebenarnya ada dua unit. Namun, menurutnya, saat pasien masuk kebetulan supir yang piket sedang mengantar ayahnya pulang karena sakit.
Meski begitu, Jalaluddin menegaskan tidak boleh ada alasan apapun terkait keterlambatan pelayanan.
“Petugas piket harus siaga. Makanya nanti harus ada dua orang supir, apabila satu berhalangan ada penggantinya. Senin (18/8) saya akan ke Puskesmas Tanah Jambo Aye, memanggil Kapus dan Supir untuk klarifikasi agar hal seperti ini tidak terulang lagi,” tegasnya.
Pernyataan itu masih menyisakan tanya besar di masyarakat. Bagaimana mungkin di tengah slogan “Aceh Utara Bangkit”, pelayanan dasar seperti ambulans justru tidak bisa diandalkan? Apakah slogan itu hanya berlaku untuk masyarakat kelas atas, sementara rakyat kecil harus menerima kenyataan pahit dengan naik mobil pick up saat darurat medis?