Flower Aceh bersama UNICEF Gelar Workshop Penguatan Koordinasi Perlindungan Anak Dalam Situasi Darura

Andi Yoga Kepala UNICEF Kantor Perwakilan Aceh

Banda Aceh | Bijeh. com— Flower Aceh bersama UNICEF menggelar Workshop Penguatan Koordinasi Perlindungan Anak dalam Situasi Darurat yang dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Aceh, Meutia Juliana, S.STP., M.Si.. Kegiatan yang berlangsung pada 26–27 November 2025 di Banda Aceh ini menghadirkan berbagai lembaga pemerintah dan organisasi masyarakat sipil yang fokus pada isu perlindungan anak dan kebencanaan.

Pada sesi pertama, Meutia Juliana menyampaikan materi bertajuk “Koordinasi Perlindungan Anak: Memastikan Keselamatan dan Hak Anak dalam Situasi Bencana – Peran Strategis DP3A.” Ia menegaskan bahwa perlindungan anak harus menjadi prioritas dalam setiap respon kedaruratan, serta pentingnya memperkuat koordinasi lintas sektor agar penanganan anak pada saat bencana dapat berlangsung cepat, tepat, dan terstruktur.

Direktur Eksekutif Flower Aceh, Riswati, S.Pd.I., M.Si., menjelaskan bahwa pelaksanaan workshop ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman peserta tentang kebijakan dan kerangka kerja perlindungan anak dalam situasi darurat, menguatkan koordinasi antar-sektor, dan mendorong integrasi sistem perlindungan anak ke dalam pedoman Rencana Penanggulangan Bencana Daerah (RPBA). Ia menekankan bahwa perlindungan anak harus menjadi bagian yang melekat dalam seluruh kebijakan penanggulangan bencana di Aceh.

Acara tersebut turut dihadiri langsung oleh Andi Yoga, Kepala UNICEF Perwakilan Kantor Aceh, yang menyatakan dukungan penuh UNICEF dalam memperkuat sistem perlindungan anak, baik melalui advokasi kebijakan maupun peningkatan kapasitas lembaga-lembaga terkait di Aceh.

Workshop ini juga menampilkan dua narasumber utama lainnya. Fadhli dari BPBA, mewakili Kepala Pelaksana BPBA, menyampaikan materi mengenai pemahaman kebencanaan, Sistem Komando Penanganan Bencana (SKPB), klaster daerah, serta mekanisme penanggulangan bencana. Sesi ini memberikan gambaran menyeluruh tentang bagaimana struktur komando bekerja dalam situasi darurat.

READ  Koalisi NGO HAM Aceh Gelar FGD"Pengelolaan 4 Pulau"

Sementara itu, Yanyan Rahmat dari Dinas Sosial Aceh memaparkan materi terkait koordinasi klaster, dengan menyoroti peran penting Dinas Sosial dalam mendukung layanan perlindungan sosial serta pemenuhan hak anak selama terjadi bencana.

Kegiatan ini dihadiri oleh 30 peserta dari 30 lembaga dan CSO, yang menunjukkan kuatnya komitmen multipihak dalam memperkuat sistem perlindungan anak di Aceh. Diskusi intensif, sesi studi kasus, dan semangat kolaborasi terlihat sepanjang rangkaian workshop.

Melalui kegiatan ini, Flower Aceh dan UNICEF berharap terbangun sinergi yang lebih solid antara pemerintah, lembaga layanan, CSO, dan mitra internasional dalam memastikan perlindungan anak berjalan efektif, terintegrasi, dan berkelanjutan pada setiap situasi darurat di Aceh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *