Banda Aceh — Bijeh.com: Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB) Aceh, M. Hasan Dibangka, S.Si., M.Si., menyampaikan ucapan selamat kepada M. Nasir, S.IP., MPA. atas pelantikannya sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh definitif.
Pelantikan tersebut dilakukan oleh Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), di Anjong Monmata, Banda Aceh, Jumat sore (15/8/2025), dan dihadiri oleh Wali Nanggroe Aceh Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar, Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah, Forkopimda Aceh, serta sejumlah pejabat penting lainnya.
Pengangkatan M. Nasir berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 120/TPA Tahun 2025 yang ditetapkan di Jakarta pada 12 Agustus 2025 dan ditandatangani Presiden Prabowo Subianto.
Dalam sambutannya, Mualem menegaskan keyakinannya bahwa Sekda baru akan menjalankan tugas dengan baik. “Saya percaya Saudara akan melaksanakan amanah ini sebaik-baiknya untuk kemajuan Aceh,” ujarnya.
Perjalanan Karier M. Nasir
Sebelum resmi dilantik, M. Nasir telah menjabat sebagai Plt. Sekda Aceh sejak 17 Maret 2025. Pria asal Banda Sakti, Kota Lhokseumawe ini memiliki rekam jejak panjang di pemerintahan, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi.
Di Pemkab Aceh Utara, ia pernah menduduki berbagai jabatan, mulai dari staf di Bagian Pemerintahan Umum, Bagian Ekonomi, hingga Kasubbag Pemerintahan Mukim dan Gampong. Di tingkat provinsi, kariernya mencakup posisi di Sekretariat DPR Aceh, Biro Tata Pemerintahan Setda Aceh, hingga jabatan strategis di Dispora Aceh.
Sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh, M. Nasir turut mencatat sukses besar pada perhelatan PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Harapan Forum PRB Aceh
Dengan pengalaman panjang tersebut, Forum PRB Aceh berharap kehadiran M. Nasir sebagai Sekda definitif dapat memperkuat koordinasi pemerintahan dan membawa Aceh menuju tata kelola yang lebih baik.
Selain itu, Forum PRB Aceh berharap agar kedepan keberpihakan dan kepedulian Sekda terhadap penanggulangan bencana menjadi bagian yang perlu diperkuat guna menimbulkan efek bagi SKPA menjadi bagian integrasi kebencanaan dalam penyusunan program SKPA masing masing kedepan mengingat Aceh merupakan daerah rawan dengan karakteristik risiko yang beragam: kebakaran hutan di wilayah barat, longsor di kawasan tengah, banjir di pesisir timur, serta ancaman gempa bumi secara umum. []