Siswa SMA 6 Banda Aceh Bocor Kepala

Simulasi HKBP 2025

BERANDA145 Dilihat

*Simulasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Sekolah Banda Aceh dalam Rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2025*

Banda Aceh, Hasan Dibangka Ketua Forum Pengurangan Risiko. Bencana (Forum PRB ) Aceh mengatakan bahwa dalam Rangka mensukseskan Hari Kesiapsigaan Bencana (HKB 2025 ) tanggal 26 April memfasilitasi kesiapsiaga sekolah. Dibanda Aceh Ada SMA 6 Banda Aceh Lamjabat dan SD 71 Banda Aceh Mibo

Simulasi yang dilakukan pada pukul 10 00 WIB ini diawali dengan bunyi sirine sebagai tanda gempa terjadi. Para guru dan siswa yang sedang melaksanakan proses belajar mengajar langsung melindungi kepala dan mencari sudut-sudut di sekolah yang dianggap lebih aman. Beberapa menit kemudian, terlihat adanya siswa yang diarahkan oleh guru untuk melakukan evakuasi siswa yang terluka ke lokasi titik kumpul yang dianggap aman oleh sekolah. Dan ada siswa mengalami luka kepala karena saat terjadi gempa siswa terkena kepala nya dengan sudut meja hal itu bagian dari skenario yang direncanakan oleh sekolah

Khairurazi,M.Pd Kepala sekolah SMA 6 Banda Aceh, mengatakan bahwa simulasi ini merupakan inisiatif Kepala Sekolah dan jajarannya dengan mengundang Forum PRB Aceh untuk memfasilitasinya. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan bencana di kalangan siswa dan guru, serta mempromosikan budaya keselamatan dan pengurangan risiko bencana di sekolah.
dengan harapan bahwa kami bisa meminimal risiko dan menyelalamatk.siswa siswa kami bila suatu ketika terjadi gempa atau lain nya ujar Pak Razi

Siswa SD 71 Banda Aceh berhamburan menuju titik kumpul, melindungi kepala denganTAS masing nasing

Sementara di SD 71 Banda Aceh, simulasi dilakukan secara mandiri penuh tanpa sosialisasi dan persiapan sebelumnya. Kepala SD 71 Banda Aceh, Khamisah, S.Pd, M.Pd, mengatakan bahwa simulasi ini bertujuan untuk melatih siswa dan guru dalam merespons gempa bumi dengan cepat dan tepat. “Saat gempa terjadi, siswa langsung bergerak untuk mengamankan diri dengan melindungi kepala dengan tas masing-masing dan menuju ke titik kumpul yang telah terpasang,” ujarnya.

READ  Satgas Narkoba gampong Meunasah Mesjid Lakukan Patroli

Khamisah menambahkan bahwa simulasi ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan bencana di kalangan siswa dan guru. “Dengan simulasi ini, kita dapat mengetahui bagaimana cara merespons gempa bumi dengan cepat dan tepat, sehingga kita dapat mengurangi risiko bencana dan meningkatkan keselamatan,” katanya.

Simulasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan bencana di kalangan siswa dan guru, serta mempromosikan budaya keselamatan dan pengurangan risiko bencana di sekolah. Dengan demikian, diharapkan sekolah dapat menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi siswa untuk belajar dan berkembang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *