Triliun Melayang Bila Hanya Fokus di Darurat Bencana

BERANDA, EDUKASI61 Dilihat

Bijeh. com | Nasional – Realitas yang mengkhawatirkan dalam hal penanganan bencana. Indonesia menghadapi bencana rata-rata  terus meningkat, dari 1.619 kejadian pada tahun 2011 menjadi 5.400 di tahun 2023, anggaran kebencanaan negara terus membengkak. Jika tren ini tidak segera diubah, Indonesia diproyeksikan akan mengalami lebih dari 9.000 bencana setiap tahun pada akhir masa pemerintahan Prabowo-Gibran pada 2028, dan biaya penanganan bencana dapat mencapai lebih dari 10 triliun rupiah per tahun.

Meskipun angka ini mengejutkan, alokasi anggaran kebencanaan nasional tetap timpang, berdasarkan laporan BNPB dalam tiga tahun terakhir, sekitar 90% anggaran dialokasikan untuk penanganan darurat dan pemulihan, sedangkan hanya 10% yang dialokasikan untuk pencegahan dan pengurangan risiko bencana.

Ketidakseimbangan ini bukan hanya boros, tetapi juga mengabaikan peluang besar untuk menghemat anggaran melalui pendekatan preventif yang lebih efektif.
Mengapa Mencegah Lebih Hemat daripada Mengobati
Penelitian internasional menunjukkan bahwa setiap dana yang diinvestasikan dalam upaya pencegahan bencana dapat menghemat biaya respons dan pemulihan hingga lima hingga delapan kali lipat. Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) mengestimasi setiap 100 rupiah yang diinvestasikan dalam pencegahan dapat menghemat antara 400 hingga 800 rupiah untuk respons dan pemulihan bencana. Fakta ini menyoroti pentingnya alokasi yang lebih besar untuk pencegahan.
Dengan kondisi ekonomi nasional yang ketat dan banyaknya program kesejahteraan serta infrastruktur yang direncanakan di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran, efisiensi anggaran adalah keharusan. Menyisihkan sebagian anggaran bencana untuk program pencegahan yang efektif dapat menghemat miliaran rupiah setiap tahunnya, sehingga anggaran yang ada bisa dialihkan untuk proyek-proyek pembangunan lainnya.

Mengapa Perlu Meningkatkan Investasi pada Pencegahan dan Pengurangan Risiko Bencana?
Investasi dalam pencegahan dan pengurangan risiko bencana tidak hanya berdampak positif pada anggaran, tetapi juga memberikan perlindungan terhadap masyarakat dan lingkungan. Berikut adalah alasan utama mengapa alokasi anggaran untuk pencegahan bencana sangat diperlukan:

READ  SMA 1 Negeri Samudra meraih Penghargaan tingkat Provinsi

Efisiensi biaya jangka panjang: Mengalihkan fokus anggaran ke pencegahan akan mengurangi beban biaya jangka panjang, karena setiap rupiah yang diinvestasikan dalam pencegahan dapat menekan biaya tanggap darurat dan pemulihan yang jauh lebih besar.

Perlindungan terhadap infrastruktur dan ekonomi: Infrastruktur yang rusak akibat bencana tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga memengaruhi perekonomian. Dengan berinvestasi pada pencegahan, aset penting negara bisa terlindungi, mengurangi dampak ekonomi dari bencana.

Perlindungan masyarakat rentan: Penduduk di daerah rawan bencana adalah kelompok yang paling rentan terdampak. Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan kapasitas mitigasi akan melindungi masyarakat dari kerugian yang lebih besar dan membantu mereka untuk lebih siap menghadapi bencana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *