Bijeh com|Banda Aceh – Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si, membuka seminar internasional kebijakan lingkungan dan pengurangan risiko bencana Jepang dan Indonesia, di Kantor Bappeda Aceh, Rabu (6/11/2024).
Pj Gubenur Aceh, Dr H Safrizal ZA, M Si Mengatakan bahwa mitigasi bencana tidak hanya dari meja ke meja, kapan ke masyarakat bisa dilakukan simulasi kesiapan masyarakat terkait tsunami sepanjang pantai kabupaten kota Se Aceh, jangan sampai masyarakat mengetahui tsunami hanya melalui Tsunami Park
Dan kita sejauh mana peta jalan kebencanaan sudah dijalankan dan apa saja yang belum dilakukan sehingga publik tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk kesiapsiagaan ujar Pj Gubenur Aceh pada seminar International kebijakan lingkungan dan Pengurangan Risiko bencana di jepang dann Indonesia,
Tsunami Aceh tahun 2004 merupakan bencana terbesar 100 tahun terakhir, tapi pada saat itu manajemen risiko bencana tidak pernah diajarkan kepada masyarakat, tidak pernah diajarkan di sekolah, bahkan sebagian besar kita di Aceh baru mengetahui sebutan tsunami pada 26 Desember 2004,” kata mantan Pj Gubernur Kalsel.
Safrizal mengatakan, guna meminimalisir korban jiwa dan harta benda, maka ilmu mitigasi bencana harus terus disosialisasikan ke masyarakat. Terutama para pihak yang bekerja pada Badan Penanggulangan Bencana mulai dari pusat, provinsi hingga kabupaten/kota.
Safrizal mengatakan, seminar mitigasi bencana itu merupakan bagian dari rangkaian peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh. Ia mengatakan, peringatan tsunami yang pernah terjadi di Aceh perlu terus diperingati agar ingatan masyarakat tentang tsunami yang pernah terjadi tidak terhapus oleh waktu. Selain itu, peringatan tsunami juga menjadi wadah mengedukasi generasi muda Aceh tentang bencana tsunami yang pernah melanda 20 tahun silam.
“Kita dapat belajar mitigasi bencana dari negara lain seperti Jepang, sambil belajar kita juga bisa menjadi tempat pembelajaran mitigasi bencana untuk negara lainnya,” ujat lulusan SMA 3 Banda Aceh.
Disela sela pembukaan seminar, Safrizal Pj Gubenur Aceh juga menyerahkan santunan kepada anak yatim dan menyalami satu persatu dengan mencium kening anak yatim sebagai bentuk kepedulian dimana dalam acara seminar tetap peduli pada anak yatim diujudkan pada sela sela pembukaan seminar
Seminar international dari Negara Jepang Dr. Mifune Yasumichi dan Dr. Gerry Potutan yang berasal dari Pusat Pengurangan Risiko Bencana Asia (ADRC) Jepang. Dan dari Indonesia Dr. Joko Tri Haryantono, SE, MSE dari Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup Indonesia, Prof Dr. Syamsidik, ST., M.Sc dari TDMRC USK, dan Astrid Kartika dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia.
Seminar yang digelar oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh itu diikuti 150 peserta dari unsur Bappeda, Forun PRB Aceh, unsur Komunitas CSO, BPBD kabupaten/kota, Kepala SKPA terkait