Banda Aceh – Perwakilan Dubes Australia, Catherine Meehan yang merupakan First Secretary Departement of Foreign Affair & Trade Kedutaan Australia di Indonesia mengaku cukup senang dengan pelaksanaan diskusi inklusi terkait pengurangan risiko bencana.
Perwakilan Dubes Australia, Catherine memberikan apresiasi terhadap terlaksananya diskusi yang diselenggarakan Forum Pengurangan Risiko Bencana (F-PRB) Aceh bekerja sama dengan Siap Siaga, BNPB RI, PMI, IFRC, Pemerintah Aceh, dan BPBA. Ia juga takjub dengan tingginya animo warga Aceh dalam mengikusi diskusi yang menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai daerah tersebut.
Hal ini disampaikan Catherine saat menutup sesi terakhir diskusi inklusi pengurangan risiko bencana (PRB) yang berlangsung secara maraton sejak 7 Oktober 2024, di SMEA Premium Coffee Lamnyong, Banda Aceh, Kamis (10/10).
Dalam Bahasa Indonesia campur Inggris tersebut, Catherine mengaku takjub dengan besarnya animo peserta mengikuti semua sesi diskusi. “Terima kasih semuanya atas terlaksananya acara yang cukup meriah ini,” ucapnya dalam Bahasa Indonesia.
Ia berharap, diskusi ini bisa menjadi wadah edukasi bagi masyarakat dalam mewujudkan kesiapsiagaan diri ketika bencana terjadi. Sehingga tingkat kerugian dan jatuhnya korban saat bencana terjadi bisa direduksi atau diminimalisir sekecil mungkin.
Sementara itu, Ketua Forum PRB Aceh, Muhammad Hasan, SSi, MSi mengatakan, Pemerintah Australia lewat Kedubesnya di Indonesia cukup aktif membantu dalam upaya mitigasi bencana.
“Salah satunya dukungan terhadap pelaksanaan diskusi inklusi pengurangan risiko bencana ini yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut sejak 7 Oktober,” terangnya.
Hasan Dibangka menyebutkan, support dari Kedubes Australia dan Siap Siaga serta BNPB membuat pelaksanaan diskusi inklusi berjalan sukses dan lancar. “Terima kasih atas support dan dukungan semua pihak, baik sponsor maupun peserta yang telah menyukseskan diskusi inklusi ini,” ucap Ketua Forum PRB Aceh, Muhammad Hasan, SSi, MSi.
