PERMAMPU Gelar Diskusi Nasional, Bahas Empati Intergenerasi di Keluarga

BERANDA, Berita, NASIONAL33 Dilihat

Banda Aceh |Bijeh.com _INKLUSI, Konsorsium Permampu bersama 8 lembaga anggota termasuk Flower Aceh Gelar Diskusi Nasional, Bahas Membangun Empati Intergenerasi di Keluarga. Diskusi ini berlangsung via online di beberapa titik di Pulau Sumatera diantaranya Aceh, Tapanuli Tengah, Bengkulu, Palembang, Sumut, Nias, Jambi, Palembang, Padang, Lampung (26/06/2025).

Dina Lumbantobing, Koordinator PERMAMPU dalam sambutanya mengatakan pendekatan keluarga merupakan hal yang harus dipandang secara kolektif dan kobaloratif.

“Saya memulai PERMAMPU dengan mendirikan taman bina asuh anak di Pak-Pak Barat. Dari situ kami mengerti bahwasanya kita tidak bisa membangun anak-anak tanpa bicara dengan orangtua,” ujarnya.

Virliani, perwakilan Inklusi mengatakan penting untuk mendorong gerakan keluarga Pembaharu. Karena dari gerakan tersebut akan menggeser nilai dan perilaku sehari-hari dalam keluarga dari yang dahulunya menganut sistem patriaki menjadi kolaboratif.

“Saya rasa gerakan ini yang perlu kita dorong dan dukung untuk menjadi gerakan kita bersama. Dengan niai-nilai kesetaraan danpenghormatam terhadap seluruh anggota keluarga,” pungkasnya.

Pada akhir kegiatan, para peserta dari 8 provinsi di Pulau Sumatera merumuskan harapannya terhadap keluarga pembaharu.

Perwakilan kelompok di Aceh mengharapkan keluarga pembaharu menjadi ruang awal perubahan sosial yang berakar dari komunikasi yang sehat, saling menghargai, dan kehangatan emosional.

Mereka menginginkan keluarga yang tidak hanya harmonis, tetapi juga aktif menciptakan rumah sebagai ruang aman dan setara. Komunikasi yang jujur, keterbukaan antaranggota, serta kesediaan untuk saling mendengar dianggap sebagai fondasi utama membangun keluarga yang utuh dan resilien dalam menghadapi tantangan zaman.

Keluarga pembaharu juga diharapkan mampu menjadi contoh nyata bagi keluarga lainnya—baik dalam pengelolaan emosi, perencanaan keuangan, maupun dalam hal mendidik anak yang berakhlak dan berprestasi. Pelatihan bagi kepala keluarga dan anak menjadi penting untuk membangun kesadaran akan peran masing-masing dalam keluarga yang sehat secara fisik, mental, dan spiritual.

READ  Kapolres Lhokseumawe Buka Turnamen Badminton

Harapan ini juga mencerminkan dorongan masyarakat untuk membangun hubungan yang lebih setara, di mana perempuan, anak, dan lansia memiliki ruang untuk didengar dan dihargai.

Pada akhirnya, keluarga pembaharu tidak hanya dinilai dari internalnya sendiri, tetapi dari kemampuannya menginspirasi dan menggerakkan perubahan di tingkat komunitas. Keluarga yang terbuka pada masukan, siap berubah ke arah yang lebih baik, dan aktif membangun kebersamaan, menjadi simbol penting dari cita-cita masyarakat: menjadikan keluarga sebagai pusat tumbuhnya generasi sehat, bahagia, dan penuh cinta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *