Lumajang | Bijeh. com— Setelah sebelumnya menyalurkan bantuan logistik, dukungan operasional, serta bantuan pendidikan di sejumlah titik terdampak erupsi Gunung Semeru, United Tractors (UT) kembali melanjutkan aksi kemanusiaannya melalui kegiatan pendampingan psikososial bagi anak-anak pengungsi.
Program pemulihan psikososial ini dilaksanakan selama dua hari, mulai 22_ 23 dan 25 November 2025, dan diikuti oleh 30 anak di pos pengungsian SDN 04 Supiturang. Kegiatan ini dirancang untuk membantu anak-anak bangkit dari rasa takut, stres, dan tekanan emosional yang muncul setelah bencana.
Kegiatan dipandu oleh tim relawan dengan pendampingan langsung dari Rika Nurhayati, Leader Penanganan Bencana United Tractors, yang menjelaskan bahwa dukungan psikologis adalah bagian penting dari fase tanggap darurat.
“Anak-anak adalah kelompok paling rentan dalam bencana. Pendekatan psikososial sangat penting agar mereka tidak terbebani ketakutan berkepanjangan. Kami ajak mereka bermain, menggambar, membuat clay, bernyanyi, dan berinteraksi agar kembali ceria,” ujarnya.
Rika menambahkan bahwa kegiatan ini bukan terapi trauma klinis, namun merupakan langkah awal untuk membantu anak-anak kembali merasakan kenyamanan dan dukungan emosional.
“Untuk trauma healing dibutuhkan tenaga ahli khusus. Kami fokus menciptakan ruang aman, menyenangkan, dan penuh interaksi positif agar mereka bisa kembali merasa normal,” jelasnya.
Selama pendampingan berlangsung, anak-anak tampak antusias, tertawa, dan mulai berinteraksi dengan teman sebaya. Suasana yang sebelumnya murung berubah menjadi lebih hidup dan penuh semangat.
Salah satu orang tua peserta, menyampaikan apresiasi atas kepedulian United Tractors dan para relawan.
“Beberapa hari setelah erupsi, anak-anak tampak takut dan pendiam. Tetapi hari ini mereka bisa tertawa lagi. Kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Sebagai rangkaian kegiatan lanjutan, United Tractors juga dijadwalkan menyalurkan 100 paket perlengkapan sekolah bagi anak-anak terdampak dan mendukung pelaksanaan sekolah darurat hingga fasilitas pendidikan kembali normal
