Ketua Komisi VI DPRA Tgk Agam: Ini Bukan Hanya Kriminal, Ini Kegagalan Pengawasan Disbudpar Aceh

Banda Aceh |Bijeh.com– Ketua Komisi VI DPRA, Nazaruddin, S.I.Kom, atau yang akrab disapa Tgk Agam Sabang, merasa geram dan mengecam keras tindakan tidak bermoral yang dilakukan oleh oknum pengelola sekaligus pedagang di kawasan objek wisata Pantai Riting 2, Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar.

Kasus yang terjadi pada Kamis (6/11/2025) sekitar pukul 13.35 WIB itu sontak menjadi perbincangan hangat di berbagai grup WhatsApp dan media sosial. Aksi pelaku diketahui setelah korban menyadari adanya kamera ponsel yang diselipkan di sela-sela dinding seng kamar mandi untuk mengintip dan merekam aktivitas pengunjung. Korban yang terkejut langsung berteriak, menarik perhatian pengunjung lain, hingga pelaku akhirnya diamankan.

Tgk Agam menyebut perbuatan tersebut bukan hanya tindakan kriminal dan pelecehan, tetapi juga mencerminkan kegagalan pengawasan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh terhadap pengelolaan destinasi wisata.

“Saya meminta pihak berwenang untuk mengusut tuntas kasus ini. Ini bukan hanya kriminal, tapi juga bentuk kelalaian serius dalam pengawasan sektor pariwisata kita. Disbudpar Aceh tidak boleh lepas tangan,” tegas Tgk Agam, Kamis malam (6/11/2025).

Sebagai legislator DPRA dari dapil 1 (Banda Aceh, Aceh Besar, dan Sabang) serta Ketua Komisi VI yang bermitra langsung dengan Disbudpar Aceh, Tgk Agam menilai kejadian ini seharusnya menjadi alarm keras bagi seluruh pihak, terutama instansi terkait yang bertanggung jawab terhadap tata kelola objek wisata.

> “Disbudpar Aceh memang sudah banyak melakukan pembenahan destinasi, tetapi jika pengawasan lemah, kejadian seperti ini tetap akan terjadi. SOP keamanan di lokasi wisata harus diperketat, terutama di ruang privat seperti kamar mandi,” ujarnya.

Tgk Agam juga menyoroti lemahnya sistem pengawasan terhadap para pengelola wisata di daerah. Menurutnya, Disbudpar Aceh harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh pengelola objek wisata, agar kejadian serupa tidak terulang.

READ  Turnamen Piala Kepemudaan Gampong Meunasah Mesjid Digelar Merayakan HUT RI ke-

“Kalau pengawasan longgar, hal-hal negatif seperti ini pasti muncul lagi. Dinas harus bertanggung jawab dan memperkuat koordinasi dengan pengelola di lapangan,” tegas mantan Wali Kota Sabang itu.

Ia menambahkan, citra pariwisata Aceh dibangun atas dasar kepercayaan, kenyamanan, dan keamanan pengunjung. Karena itu, peristiwa memalukan seperti ini bisa menghancurkan reputasi yang selama ini dibangun dengan susah payah.

“Jangan sampai ada lagi kejadian seperti ini. Ini bukan hanya memalukan Aceh, tapi juga merusak masa depan sektor wisata kita. Semua pihak harus tegas — jangan tutup mata,” tutup Tgk Agam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *