Banda Aceh | Bijeh. Com – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-125 yang digelar di jajaran Kodam Iskandar Muda menjadi bukti nyata kemanunggalan TNI dan rakyat dalam membangun desa, meningkatkan kesejahteraan, dan mengurangi kesenjangan di daerah tertinggal. Di antara berbagai kegiatan fisik dan nonfisik, pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) menjadi perhatian utama karena langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.
Di Aceh Tenggara, Satgas TMMD Reguler ke-125 Kodim 0108/Agara membangun rumah Ibu Jamatiah di Desa Rikit Bur Dua. Progres pembangunan telah mencapai 50 persen, meliputi pemasangan atap, pembuatan lantai, dan penyelesaian dinding. Semangat gotong royong terlihat jelas dengan keterlibatan warga yang ikut membantu pekerjaan. “Kami semua ingin rumah ini cepat selesai agar bisa segera ditempati. Ini bentuk nyata kebersamaan rakyat dan TNI,” ungkap Win Saputra, warga setempat.
Cerita haru datang dari Kecamatan Suro Makmur, Aceh Singkil. Di bawah pimpinan Peltu Apridinako, rumah Agus (52), seorang buruh harian dengan lima anak, disulap dari bangunan lapuk berdinding papan menjadi rumah kokoh dan nyaman. “Selama ini hanya bermimpi punya rumah seperti ini. Terima kasih kepada TNI dan TMMD, ini bukan sekadar rumah, tapi kehidupan baru bagi kami,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Keberhasilan serupa juga tampak di Kota Subulussalam, di mana dua unit RTLH di Desa Jambi Baru dan Desa Penanggalan selesai 100 persen hanya dalam tiga hari pertama TMMD Kodim 0118/Subulussalam. Kecepatan ini berkat perencanaan matang sejak pra-TMMD.
Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayjen TNI Niko Fahrizal, M.Tr.(Han)., memberikan apresiasi atas kerja keras prajurit dan partisipasi warga. “TMMD adalah wajah sejati TNI yang hadir untuk rakyat. Kita bukan hanya membangun rumah, tetapi juga membangun harapan, membangkitkan semangat hidup, dan memperkuat fondasi kebangsaan dari desa-desa,” tegasnya.
Beliau menambahkan bahwa pembangunan RTLH adalah bagian dari strategi jangka panjang memperkuat ketahanan nasional. “Desa adalah benteng terakhir bangsa. Ketika desa kuat dan sejahtera, Indonesia akan berdiri kokoh menghadapi tantangan,” pungkasnya.
